Kaolin atau “Kaolinite” termasuk jenis mineral clay, nama kaolin
berasal dari bahasa Cina “Kau-Ling” yaitu suatu daerah di Cina yang banyak
mengandung mineral ini. Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari
material lempung dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih
atau agak keputihan. Kaolin mempunyai komposisi hidrous alumunium silikat (2H2O.Al2O3.2SiO2)
dengan disertai mineral penyerta. Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat
terjadi melalui proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan
beku felspartik. Endapan kaolin ada dua macam, yaitu: endapan residual dan
sedimentasi.
Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit,
dikrit, dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O),
yang mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk endapan
tersendiri. Sifat-sifat mineral kaolin antara lain, yaitu: kekerasan 2 – 2,5,
berat jenis 2,6 – 2,63, plastis, mempunyai daya hantar panas dan listrik yang
rendah, serta pH bervariasi.
Potensi dan cadangan kaolin yang besar di Indonesia terdapat di
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung, serta
potensi lainnya tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar